Senin, 30 Agustus 2021

Kemajuan Teknologi Dunia Keperawatan

 

Nama          : Anisa Anggraini

NIM           : 132111133030

Kelompok : Enkadin (8)

 

Kemajuan teknologi informasi dalam Dunia Keperawatan

 

 

Perkembangan teknologi informasi dewasa ini di Indonesia belum secara luas dimanfaatkan  dengan baik oleh perawat khususnya di pelayanan rumah sakit, terutama pelayanan keperawatan.
Tenaga perawat sebagai salah satu tenaga yang mempunyai bagian penting bagi pelayanan kesehatan, mempunyai peranan penting untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan. Dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan kesehatan, seorang perawat harus mampu melaksanakan asuhan keperawatan sesuai standar, yaitu dari mulai pengkajian sampai dengan evaluasi dan yang sangat penting adalah disertai dengan sistem pendokumentasian yang baik. Namun pada realitanya dilapangan, asuhan keperawatan yang dilakukan masih bersifar manual dan konvensional, belum disertai dengan sistem /perangkat tekhonolgi yang memadai. Contohnya dalam hal pendokumentasian asuhan keperawatan masih manual, sehingga perawat mempunyai potensi yang besar terhadap proses terjadinya kelalaian dalam praktek. Dengan adanya kemajuan teknologi informasi dan komunikasi, maka sangat dimungkinkan bagi perawat untuk memiliki sistem pendokumentasian asuhan keperawatan yang lebih baik dengan menggunakan Sistem InformasiManajemen.

    Salah satu bagian dari perkembangan teknologi dibidang informasi yang sudah mulai dipergunakan oleh kalangan perawat di dunia internasional adalah teknologi PDA ( personal digital assistance. Di masa yang akan datang, pelayanan kesehatan akan dipermudah dengan pemanfaatan personal digital assistance (PDA). Perawat, dokter, bahkan pasien akan lebih mudah mengakses data pasien serta informasi perawatan terakhir.
Definisi PDA (Personal Digital Assistants) menurut Wikipediaadalah  sebuah alat komputer genggam portable, dan dapat dipegang tangan yang didesain sebagai organizer individu, namun terus berkembang sepanjang masa. PDA memiliki fungsi antara lain sebagai kalkulator, jam, kalender, games, internet akses, mengirim dan menerima email, radio, merekam gambar/video, membuat catatan, sebagai address book, dan juga spreadsheet. PDA terbaru bahkan memiliki tampilan layar berwarna dan kemampuan audio, dapat berfungsi sebagai telepon bergerak, HP/ponsel, browser internet dan media players
    Perkembangan pemanfaatan PDA di dunia keperawatan  Indonesia nampaknya masih sangat minim, berbeda dengan di luar negeri yang sudah berkembang pesat. Kemungkinan faktor penghambatnya yaitu kurang terpaparnya perawat Indonesia dengan teknologi informatika khususnya PDA, masih bervariasinya tingkat pengetahuan dan pendidikan perawat, dan belum terintegrasinya sistem infirmasi manajemen berbasis IT dalam parktek keperawatan di klinik. Mungkin perlu ada terobosan-terobosan dari organisasi profesi perawat bekerjasama dengan institusi pelyanan kesehatan untuk lebih mengaplikaskan lagi sistem informasi manajemen berbasis IT dalam memberikan pelayanan ke pasien. Semula memang terasa menyulitkan dan membutuhkan waktu lebih lama saat menerapkan program tersebut. Namun setelah terbiasa terasa sangat membantu perawat sehingga mengurangi administrasi kertas kerja dalam asuhan keperawatan. Seperti contohnya, perawat tidak perlu lagi mengisi format tanda vital/vital signs pasien (dengan pulpen warna biru, merah, hitam, hijau dsb), cukup dengan langsung entry ke komputer. Sehingga yang semula ada sekitar 6 lembar kertas kerja yang perlu diisikan, sekarang cukup 1 saja yaitu nurses notes (catatan keperawatan).

    Sedangkan, contoh nyata yang dapat kita lihat di dunia keperawatan Indonesia yang telah menerapkan sistem informasi yang berbasis komputer adalah terobosan yang diciptakan oleh kawan-kawan perawat di RSUD Banyumas. Sebelum menerapkan sistem ini hal pertama yang dilakukan adalah membakukan klasifikasi diagnosis keperawatan yang selama ini dirasa masih rancu, hal ini dilakukan untuk menghilangkan ambiguitas dokumentasi serta memberikan manfaat lebih lanjut terhadap sistem kompensasi, penjadwalan, evaluasi efektifitas intervensi sampai kepada upaya identifikasi error dalam manajemen keperawatan. Sistem ini mempermudah perawat memonitor klien dan segera dapat memasukkan data terkini dan intervensi apa yang telah dilakukan ke dalam komputer yang sudah tersedia di setiap bangsal sehingga akan mengurangi kesalahan dalam dokumentasi dan evaluasi hasil tindakan keperawatan yang sudah dilakukan.

    Perkembangan teknologi dalam dunia keperawatan di era globalisasi dan era informasi yang akhir akhir ini mulai masuk ke Indonesia telah membuat tuntutan-tuntutan baru di segala sektor dalam negara kita. Tidak terkecuali dalam sektor pelayanan kesehatan, era globalisasi dan informasi seakan telah membuat standar baru yang harus dipenuhi oleh seluruh pemain di sektor ini. Hal tersebut telah membuat dunia keperawatan di Indonesia menjadi tertantang untuk terus mengembangkan kualitas pelayanan keperawatan yang berbasis teknologi informasi. Namun memang kita tidak bisa mnutup mata akan hambatan-hambatan yang dihadapi oleh keperawatan di Indonesia, diantaranya adalah keterbatasan SDM yang menguasai bidang keperawatan dan teknologi informasi sevara terpadu, masih minimnya infrastruktur untuk menerapkan sistem informasi di dunia pelayanan, dan masih rendahnya minat para perawat di bidang teknologi informasi keperawatan.

Penugasan Web Blog

Sumber:https://ejournal.gunadarma.ac.id/index.php/ekonomi-komputer/article/download/712/625,https://anzdoc.com/download/analisis-penetapan-insentif-pelayanan-tenaga-perawat-di-rsud.html

Esai Leadership

 Nama                        : Anisa Anggraini

NIM                         : 132111133030

Nama Kelompok      : Enkadin

 

 

ESAI LEADERSHIP

 

 

Dalam setiap kelompok, group atau organisasi, kepemimpinan merupakan  salah satu factor yang penting. Kepemimpinan yang ada akan mempengaruhi kelompok di dalam mencapai tujuan. Cara seseorang memimpin dapat membawa kelompok atau organisasi tersebut ke arah keberhasilan atau ketidakberhasilan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.  seorang pemimpin perlu membuat perencanaan yang menyeluruh bagi organisasi dan diri sendiri selaku penanggungjawab tercapainya tujuan organisasi.. Seorang pemimpin  yang senantiasa memandang ke depan berarti akan mampu meneropong apa yang akan terjadi serta selalu waspada terhadap segala kemungkinan. Pengembangan kesetiaan ini tidak saja diantara pengikut, tetapi juga untuk para pemimpin tingkat rencdah dan menengah dalam organisasi. Pengawasan merupakan fungsi pemimpin untuk senantiasa meneliti kemajuan pelaksanaan rencana. Pengambilan keputusan merupakan fungsi kepemimpinan yang tidak mudah dilakukan. Oleh sebab itu banyak pemimpin yang menunda untuk melakukan pengambilan keputusan. Bahkan ada pemimpin yang tidak berani mengambil keputusan. Fungsi ini mengupayakan kepuasan bathin bagi pemeliharaan dan pengembangan kelompok untuk kelangsungannya.

 

Melalui perjuangan Bung Tomo sebagai pemuda Indonesia membuktikan bahwa setiap generasi muda memiliki jiwa pemimpin dan keunikan sendiri dalam memimpin. Sehingga berbagai macam tipe kepemimpinan tidak menjadi suatu tolok ukur keberhasilan para pemimpin, dikarenakan pendekatan-pendekatan yang dilakukan oleh pemimpin berbeda-beda baik dari fokus psikologi maupun sosiologi (. Hal ini membuktikan bahwa kepemimpinan bukanlah suatu hal yang dapat berdiri sendiri. Melainkan sebuah cara atau proses dalam membangun hubungan agar mencapai suatu tujuan yang sama seperti halnya Bung Tomo lakukan. Bahkan yang terpenting dari kapasitas kepemimpinan ialah mampu secara keseluruhan mengelola semua tindakan dalam organisasi.

Setiap pemimpin juga harus peduli dengan lingkungan sosialnya. Begitu pula dengan para pemuda, pemimpin Indonesia yang seharusnya melek akan sosial dan sejarah. Dikarenakan mereka terlahir dari bangsa, suku, ras, dan daerah yang berbeda-beda. Tentunya hal ini membuat pandangan mereka lebih luas dan begitu kritis. Namun, satu hal yang menjadi masalah dalam keberagaman ini yakni keahlian dalam membangun interaksi yang utuh atau public relations skill. Keahlian komunikasi yang baik sangat diharapkan dimiliki oleh seluruh pemuda Indonesia, agar mereka dapat menjadi pemimpin bangsa yang baik. Public relations skill memiliki peran penting dalam memfungsikan kepemimpinan yang baik dikarenakan pemimpin mampu menganalisis masalah yang dihadapi dengan begitu transparan atau objektif dan mampu mengkomunikasikan dengan baik ke mana arah perkembangan atau pembaharuan organisasinya (Rumanti, 2005). Dengan demikian, cukup jelas bahwa tujuan memiliki public relations skill adalah membantu setiap individu dalam mencapai tujuan organisasinya.

 

Kemajuan Teknologi Dunia Keperawatan

  Nama           : Anisa Anggraini NIM           : 132111133030 Kelompok : Enkadin (8)   Kemajuan teknologi informasi dalam Dunia K...